Selasa, 03 Juni 2014

Mendahulukan orang lain atau mendahulukan diri kita sendiri ?

Suatu ketika ada moment dimana ..
#flashback
*alur mundur .. roll film memutar kebelakang  ..
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

Dinas siang menguli di rumah sakit MasyaAlloh capeknya ..
kalo kata ariel .. Kaliaaan Resepnyaaaa LUARRR Biaaasaaaa ..
Resep obat menumpuk tak ubahnya tumpukan sampah dibantargebang #lebay

Gambar : Ilustrasi Resep di RS Mary


Resep menumpuk bersamaan dengan panggilan sholat (ADZAN)
waktu maghrib adalah waktu yang paling sedikit diantara waktu waktu sholat lainnya .. otomatis harus bergegas biar waktunya gak habis

"Siapa yang mau sholat duluan?"
denger kata kata itu jadi keinget waktu gue nonton Ketika cinta bertasbih

Ketika cinta bertasbih

apa hubungannya?

jadi gini .. kalo soal dulu duluan sholat gue maunya yang duluan
saya cuma simanusia yang miskin ilmu yang pengetahuan agamanya secuprit
Mohon maap kalo ada salah kata.. Sampurasuuun Hampuraaa

tapi ini perkaranya bukan cuma egois atau gak egois
lagi lagi pengetahuan saya cuma seputar film
kalaupun gue mendahulukan kepentingan gue itu ada alasannya

tau film Ketika cinta bertasbih kan?
Dalam film Ketika cinta bertasbih ada adegan dimana azzam berdialog sama fadhil

Aku sudah dengar, semua persoalanmu dari Cut Mala. Katanya, kau sudah mengikhlaskan Tiara untuk sahabat lamamu. Sekarang menyesal

Aku kesal pada diri aku sendiri bang, kenapa belum bisa ikhlas

Kamu pikir setelah ikhlas mendahulukan Zulkifli untuk menikahi Tiara, kamu akan mendapat pahala? Tidak Fadhil! Al-iitsaaru bi al-qurbi makruuhun, wa fii ghoiriha mahbuubun. Itu kaidahnya. Itsar, mengutamakan orang lain dalam mendekatkan diri pada Allah atau dalam ibadah, itu hukumnya makruh. Kalau mengutamakan orang lain untuk selain ibadah, itu justru sangat dianjurkan

Lhoh Bang, saya mempersilahkan Zulkifli…”

Kamu pikir menikah itu bukan ibadah? Itu sunnah Rasul, Ibadah Fadhil. Seharusnya kau mendahulukan dirimu, bukan orang lain

nyesssss.... seketika nyesek liat fadhil
#sakitnyatuhdisini

Al-iitsaaru bi al-qurbi makruuhun, wa fii ghoiriha mahbuubun

ITSAR
Itsar Adalah sikap mendahulukan kepentingan orang lain daripada dirinya sendiri.

Ada Dua Macam Itsar:

Itsar dalam Perkara Duniawi
Misalnya: Ketika kita meminjamkan motor kepada orang lain yang harus segera dibawa ke rumah sakit namun ketika itu pula kita juga membutuhkan. Nah inilah contoh sederhana itsar dalam kehidupan sehari-hari dan tentunya masih banyak lagi.
Itsar dalam perkara duniawi seperti contoh diatas sangat dianjurkan bagi umat Islam. Allah sangat menyenangi perkara tersebut.
“Dan orang-orang yang telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (muhajirin), dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran darinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Qs. Al-Hasyr: 9)

Itsar dalam Perkara Ibadah
Mendahulukan orang lain dalam perkara ibadah adalah sesuatu yang dibenci, karena masing-masing orang diperintahkan untuk mengagungkan Allah Ta’ala.
Jadi kita tidak boleh untuk mendahulukan orang lain atas diri kita dalam perkara ibadah. Bahkan orang tersebut adalah pimpinan, mertua atau orang-orang yang kita sayangi sekalipun.
Semoga kita dapat mengambil hikmah dalam kaidah tersebut. Wallahu a’lam.

sumber Muslimah.or.id
 Baca juga Muslim.or.id