Kamis, 02 Mei 2013

Istinja / Cebok

Beberapa waktu lalu ada temen tanya ke gw tentang istinja atau sebut saja cebok.



Bukan tanpa dasar juga si kenapa tiba-tiba dya tanya tentang cebok mencebok istinja. Beberapa minggu yg lalu kita ( saya dan teman saya ) ceritanya jalan-jalan sebut saja ke Bogor
( ngapain? ngapain aja boleh )
yaa ... bisa dibilang ajang silaturahmi & sedikit icip-icip khasnya bogor :P
saat itu kita sempat bahas istinja dalam islam itu adabnya gimana sih yang benar




Berikut ulasannya ...

Istinja (Cebok)

Istinja’ dalam bahasa Arab artinya mencari keselamatan dan dalam ilmu fiqih ialah menghilangkan najis yang keluar dari kedua aurat depan dan belakang dengan memakai air atau batu dan hukumnya wajib.
Beristinja’ ada tiga cara:

1. Cara pertama dengan mengunakan air dan batu, ini merupakan cara yang paling sempurna dan disunahkan karena bisa menghilangkan bekas najis secara keseluruhan.

2. Cara kedua dengan menggunakan air saja, ini merupakan cara yang cukup. Cara ini pernah dilakukan oleh Nabi saw.

Sesuai dengan Hadist yang diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, ia berkata: Bahwa Rasulullah saw. pernah memasuki kebun, diikuti olehku dan seorang anak muda yang membawa kendi berisi air, maka beliau beristinja dengan air. (HR Bukhari Muslim)
3. cara ketiga dengan menggunakan batu saja ini merupakan cara yang paling ringan atau sedikitnya.

Rasulallah saw bersabda: “Sesungguhnya aku bagi kamu seperti bapak maka apabila engkau ke WC, janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya ketika kencing atau buang air besar dan bersucilah (ceboklah) dengan tiga batu” (HR asy-Syafie, Abu Daud, an-Nasai, Ibnu Majah).
Dalam hal ini Rasulallah saw melarang cebok dengan menggunakan tahi binatang yang kering atau tulang dan melarang beristinja’ (cebok) dengan tangan kanan.   

Syarat Beristinja’ Dengan Batu

1. Beristinja’ sebelum najisnya kering
2. Beristinja’ di tempat keluarnya najis atau tidak berpindah dari tempat najis dan berceceran
3. Tidak tersentuh oleh sesuatu
4. Tidak pindah najisnya dari kedua aurat (lubang tempat keluar najis)
5. Beristinja paling sedikit dengan tiga batu. Sesuai dengan hadist dari Salman al-Farisi ra, ia berkata: “Rasulallah saw memerintahkan kami untuk tidak beristinja’ (cebok) kurang dari tiga batu” (HR Muslim) 

Adab Masuk Kamar Mandi (WC) 

1. Tidak membawa sesuatu dari dzikir Allah dan Rasul-Nya, sesuai dengan hadist sesungguhnya Nabi saw jika memasuki WC beliau melepaskan cincinya (HR at-Tirmidzi). Cincin beliau tertulis ”Mumammad Rasulallah”

2.Membaca do’a sewaktu masuk

بسم الله اللهم إني أعوذ بك من الخُبُثِ والخَبَائِثِ

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari godaan syetan laki- laki dan syetan perempuan

Rasulallah saw bersabda: penutup (dinding) antara Jin dan aurat manusia jika memasuki WC ia berkata: “bismillah” (HR at-Tirmidzi).

Hadist lainnya yang diriwatkan Anas bin Malik ra sesungguhnya Rasulallah saw jika memasuki WC beliau berkata ”Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari godaan syetan laki- laki dan syetan perempuan” (HR Bukhari Muslim)   
    
3. Membaca do’a sewaktu keluar

غفرانك الحمد لله الذي أذهب عَنّيِ الأذَى و عَافَانيِ

PengampunanMu ya Allah, segala puji bagi Allah yang telah mengeluarkan kotoran dariku dan memberikan kepadaku kesehatan.    
    
Sesuai dengan hadist yang diriwatkan dari Aisyah ra, ia berkata: Rasulallah saw tidak keluar dari WC kecuali beliau berkata ”pengampunan-Mu ya Allah” (HR Abu Daud, Ibnu Majah, at-Tirmidzi).

Hadist lainnya sesungguhnya Rasulallah saw jika keluar dari WC beliau berkata: ”Segala puji bagi Allah yang telah mengeluarkan kotoran dariku dan memberikan kepadaku kesehatan ” (HR Ibnu Majah) 

4. Mendahulukan kaki kiri sewaktu masuk dan kaki kanan sewaktu keluar. Karena kiri untuk keburukan dan kanan untuk kebaikan.

5. Membaca do’a dalam hati sewaktu beristinja’ (cebok)
اللهم حصن فرجي من الفواحش وطهر قلبي من النفاق
Ya Allah jagalah kemaluanku dari perbuatan keji dan bersihkanlah hatikau dari nifak

Adab Buang Air di Tempat Terbuka 

1. Bersembunyi atau berjauhan dari pandangan manusia agar tidak terdengar suara atau terhendus bau dari yang keluar.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw jika hendak buang air besar maka beliau pergi jauh. (HR Ahmad, at-Tirmidzi).

Rasulallah saw bersabda “Barangsiapa yang hendak buang hajat maka hendaklah bertabir. Kalau dia tidak mendapatkan tabir (tutup) hendaklah dengan cara mengumpulkan pasir (untuk dijadikan tabir), maka lakukanlah” (HR Ahmad, Abu Daud dengan isnad baik)

2. Jangan buang air di air tenang/tergenang. Rasulallah saw telah melarang seseorang itu kencing di air yang tenang. (HR Muslim)

3. Jangan buang air di lubang karena kemungkinan ada jin dan binatang.
Rasulullah saw telah melarang seseorang kencing di suatu lubang” (Ahmad, Abu Daud, Nasa’I, al-Hakim, dan al-Baihaqi)

4. Jangan buang air di jalanan orang dan di tempat orang berteduh.
Rasulallah saw bersabda “Jauhilah dua (perbuatan) yang menyebabkan laknat, yaitu buang hajat (besar/kecil) di jalan umum atau diperteduhan mereka” (HR Muslim)

5. Jangan buang air di bawah pohon ridang/berbuah dan di tempat yang ada angin kencang

6. Jangan berbicara disaat buang air. Rasulallah saw bersabda ” Tidaklah dua orang laki-laki keluar bersama untuk buang hajat lalu mereka membuka aurat mereka dan bercakap-cakap, maka sungguh Allah murka atas hal itu” (HR Ahmad,Abu Dawud)

7. Jangan menghadap ke kiblat atau membelakanginya disaat buang air kalau bukan di WC.

Rasulallah saw bersabda: “Apabila salah seorang diantara kalian pergi untuk buang hajat, maka janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya ketika buang air besar dan kecil” (HR as-Syafie)

8. Harus meniriskan kecing hingga bersih dengan mengurut auratnya bagi laki laki dan berdehem bagi perempuan.

*Mohon maaf apabila masih banyak salah ... Terimakasih
Semoga bermanfaat infonya!!! 
Sumber : http://hasansaggaf.wordpress.com/2011/12/08/istinja-cebok/